Benarkah Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad saw Diperdaya Nafsu?
SUMBER: Bondet Si Anak kampoeng
Tulisan ini sekedar mengajak kita berfikir kritis dalam membela kesucian para nabi yang maksum, khususnya junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw dari cerita-cerita pelecehan yang tertera didalam hadis-hadis yang kita nilai shahih. Kita biasanya marah jika ada non muslim atau orientalis melecehkan Nabi saw, akan tetapi kita tidak kritis terhadap hadis-hadis yang melecehkan beliau saw. terutama jika hadis-hadis tersebut termaktub di dalam kitab-kitab hadis yang kita pandang shahih, Biasanya kita tidak berani mempertanyakan apalagi mengkritik suatu hadis karena kebesaran nama ahli hadis dan pengumpul hadis tersebut, terutama Bukhari dan Muslim, akibatnya adalah tanpa kita sadari kitapun ikut merestui pelecehan-pelecehan terhadap Rasulullah saw. tersebut, dikarenakan kita menerima beberapa hadis yang terlanjur dimuat dikitab-kitab mereka atau kemungkinan lolos dari seleksi kritis mereka. maklum mereka bukan manusia yang yang maksum.
Bukhari, Muslim, Nasai, Ibnu Majah dan para pengumpul hadis lainnya adalah manusia biasa yang tidak maksum, mereka bisa salah. Malah sebetulnya kita harus menteladani mereka dalam menyaring atau menyeleksi hadis. Sebagaimana diberitakan bahwa konon Bukhari menyeleksi ribuan hadis bahkan ratusan ribu hadis, disaring dan disaring hingga yang dianggap oleh beliau shahih kurang lebih sekitar enam ribuan hadis itupun termasuk hadis-hadis yang diulang (hadis yang sama). Sebagai manusia biasa yang tidak maksum maka tidak mustahil walaupun ketelitian serta usaha mereka yang maksimal dalam menyaring hadis, merekapun tidak luput dari kesalahan. Seharusnya kita harus terus-menerus melanjutkan tradisi mereka yakni kritis terhadap hadis, jika kita dapati hadis yang bertentangan dengan al-Qur’an, hadis yang kontradiksi, hadis yang bertentangan dengan prilaku dan pribadi Rasulullah saw -(manusia yang paling sempurna dari mulai Adam as. hingga manusia terakhir nanti)-
Tulisan singkat ini sekedar menyorot hadis-hadis yang melecehkan kepribadian Rasulullah saw. dan saya batasi terhadap hadis-hadis yang menyoal kehidupan seksual Nabi saw. Jika kita membaca buku-buku tulisan para orientalis atau orang-orang yang tidak senang dengan Islam, hadis-hadis seperti ini adalah bahan dan mesiu bagi mereka untuk memukul dan melecehkan Nabi saw. dan agama kita. diceritakan bahwa Nabi saw. menghabiskan waktu siang dan malamnya hanya untuk melakukan hubungan seksual, tidak cukup dikatakan dengan salah satu istrinya, akan tetapi dikatakan berhubungan dengan semua istri-istrinya yang berjumlah sembilan atau sebelas istri dalam waktu yang bersamaan. didongengkan juga bahwa Nabi saw. tidak tahan melihat wanita seksi dan macam-macam cerita yang sejenis (wal iyadh billah). [dalam Bukhari dan Muslim Nabi Sulaiman as. pun tidak luput dari pelecehan seperti ini, bahkan Nabi Sulaiman as. “memecahkan rekor” dengan dongeng bahwa beliau katanya menggauli/menggilir seratus istrinya, kita tidak membahas Nabi Sulaiman as. dalam tulisan ini].
Cerita-cerita seperti ini mirip roman-roman picisan atau cerita seks di majalah-majalah biru, atau mirip dengan kisah-kisah seks para Nabi as. didalam kitab suci umat kristiani (bible/injil) [1], saya yakin hadis-hadis seperti ini adalah kisah-kisah israiliyat. Biar tidak berkepanjangan marilah kita menyorot hadis yang mendongengkan bahwa Rasulullah saw, siang dan malamnya disibukkan untuk melakukan hubungan seksual dan menggilir istri-istrinya (wal iyadh billah):
Berikut saya nukilkan beberapa hadis yang menceritakan hal tersebut:
l. Diriwayatkan oleh Bukhari:
1. Dalam “Shahih Bukhari”, Kitabul al-Ghusl, Bab al-Junub Yakhruju Wa Yamsyi Fi as-Suuq wa Ghairihi (Seorang yang junub keluar dan berjalan di pasar dan lainnya): 1:76 hadis nomer: 284.
2. Hadis yang sama juga diriwayatkan dalam Kitabun-Nikah, Bab Katsratun-Nisa’ (Banyaknya Istri): 7:4 hadis nomer: 5068.
3. Hadis yang sama juga diriwayatkan dalam Kitabun-Nikah, Bab Man Thafa Ala Nisa’ihi Fi Ghuslin Wahidin (Orang yang berkeliling menggauli istri-istrinya dengan satu kali mandi): 7:44, hadis nomer: 5215.
4. Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab al-Ghusl, Bab Idza Jama’ Tsumma ‘Ada Wa Man Dâra ‘Alâ Nisâ’ihi Fi Ghuslin Wâhidin (Jika seorang bersetubuh kemudian ia kembali dan orang yang berkeliling menggauli istri-istrinya dengan satu kali mandi):1:73 hadis nomer: 268.
[ Hadis ini dapat pula anda dapati dalam Shahih Bukhari online, Kitab al-ghuzul, Hadis no.269. [ http://www.sahihalbukhari.com/sps/sbk/ ]
ll. Diriwayatkan oleh Muslim.
Shahih Muslim dalam: Kitab al-Haidl, hadis nomer : 467.
Dan sebagai tambahan untuk melengkapi saya sebutkan juga cerita atau dongeng tersebut yang diriwayatkan oleh para Muhaddis selain Bukhari dan Muslim.
lll. Diriwayatkan oleh at-Turmudhi.
Shahih at-Turmudzi : Kitab ath-Thaharah, Bab Mâ Jâ’a fi ar-rajuli Yathûfu alâ Nisâ’ihi Bighuslin wahidin, hadis nomer :130.
lV. Diriwayatkan oleh an-Nasa’i
1. Sunan an-Nasa’i, Kitab ath-Thaharah, bab Ityânu Nisâ’ Qabla Ihdâtsil Ghusli, hadis nomer: 263 dan 264.
2. Dan dalam Kitab an-Nikah, Bab Dzikru Amri Rasulillah saw. fi an Nikah…: hadis 3147.
V. Diriwayatkan oleh Abu Daud
Sunan Abu Daud: Kitab ath-Thaharah, Bab Fil Junubi Ya’ûd, hadis nomer: 188.
Vl. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah
Sunan Ibnu Majah, Kitab ath-Thaharah, hadis nomer: 581 dan 582.
Vll. Hadis-hadis sejenis bisa dirujuk dalam Musnad Ahmad bin Hambal: Juz, 3 hal. 99,11,161,166,185,189,225,239 dan 252.
VIII. Juga bisa dirujuk dalam Sunan ad-Darimi: Kitab ath-Thaharah hadis nomer:746 dan 747.
Marilah kita perhatikan hadis-hadis diatas. hadis-hadis ini mengandung beberapa kemusykilan dan tanda tanya:
1. Mungkinkah waktu-waktu Rasulullah saw. -manusia suci teladan umat manusia-, siang dan malam hanya disibukkan untuk menggauli dan menggilir istri-istrinya? bukankah banyak hadis-hadis shahih yang menceritakan bahwa waktu-waktu beliau terutama malam diisi dengan ibadah kepada Allah swt.? bahkan hadis masyhur yang sering kita dengar dari banyak penceramah sebagaimana diriwayatkan oleh istrinya Aisyah ra. dikatakan bahwa dari banyaknya beribadah (shalat malam) sampai-sampai kaki beliau saw. bengkak?. mungkin mereka mengarang-ngarang cerita ini agar dilihat bahwa Nabi saw. seorang yang adil terhadap istrinya? akan tetapi justru melecehkan pribadi beliau yang agung!
2. Apakah istri-istri beliau sebagaimana disebut dalam hadis diatas yang berjumlah sembilan orang atau sebelas orang, semua dalam keadaan suci? tidakkah salah satu diantara mereka dalam keadaan datang bulan, sehingga mustahil Rasulullah saw bisa mengumpuli semuanya?
3. “Jika benar Rasulullah saw. melakukan hal tersebut” (wal iyad billah), ini menandakan bahwa Rasulullah saw. bukanlah pribadi yang berakhlak mulia (wal iyadh billah), kenapa? karena darimana kita bisa mengetahui rahasia kamar beliau jika kita tidak mendengar penuturan beliau sendiri? lalu manusia macam apa, lebih-lebih seorang Nabi tidak mempunyai rasa malu untuk menceritakan kehidupan seksual-nya kepada orang lain? sungguh ini adalah suatu hal yang mustahil bagi Nabi yang mulia, dan ini adalah dusta, kenapa? pertama: bukankah Rasulullah saw sendiri mengharamkan kita untuk menceritakan rahasia kehidupan rumah tangga kita? lebih-lebih kehidupan ranjang (kamar) kita kepada orang lain? mungkinkah Rasul saw melanggar sesuatu yang diharamkan? hadis-hadis pelarangan menceritakan kehidupan suami-istri lebih-lebih yang berhubungan dengan kehidupan kamar kita, sering kita dengar berulang-ulang dalam khotbah nikah. tapi sayang banyak para ulama tidak kritis menyikapi hadis yang melecehkan pribadi Nabi saw. ini, malah hadis ini dipakai dalil bolehnya sekali mandi setelah berhubungan dengan istri berulang-ulang!. kedua: bukankah Rasulullah saw dilukiskan sebagai manusia yang mempunyai sifat malu yang luar biasa? dalam hadis dilukiskan bahwa “sifat malu Rasulullah saw melebihi malunya seorang gadis pingitan” [silahkan merujuk Fathul-Bari, Bab sifatun-Nabi, hadis dari sahabat Abu Said al-Khudri. Hadis No. 3562. Juga dalam Bab “Man lam yuwajih annan-Naasa bil-Itab. Hadis no. 6119 ]
4. Manusia normal manakah yang masih mempunyai rasa malu akan menceritakan kekuatan seksualnya yang menyamai kekuatan tiga puluh orang lelaki jantan, hingga mampu menggauli istrinya sebanyak sebelas orang sekaligus? apakah ini suatu kebanggaan buat Nabi kita yang mulia, apakah suatu aib dan akhlak yang tidak terpuji? (aku berlindung dari Allah SWT. untuk mengatakan bahwa Nabi saw melakukan hal tersebut).
5. “Jika kita yakini bahwa cerita tersebut benar”, dan bukan Rasulullah saw. penyebar berita tersebut, maka kemungkinan sumber yang lain adalah istri-istrinya? dan ini berarti bahwa istri-istri Rasulullah saw. bukanlah istri yang baik yang bisa menjaga kehormatan suaminya. serta istri yang tidak mempunyai rasa malu. bukankah suami istri diperintahkan untuk menjaga kehormatan masing-masing, dan menutupi aib masing-masing? jika bukan istri-istri Nabi penyebar cerita tersebut lalu siapa?
6. Semua hadis-hadis tersebut (sebagaimana yang saya kutip diatas) bersumber dari sahabat Anas bin Malik, benarkah Anas penyebar berita ini? menurut az-Zuhri (sebagaimana hadis yang saya kutip diatas dikatakan: “...dari al-Zuhri semuanya dari Anas dari Nabi saw.”). konon Sahabat Anas bin Malik adalah pembantu rumah tangga Rasulullah saw. dan konon katanya ketika menjadi pembantu Rasul saw. Anas masih dalam usia muda belia, mungkin Anas sebagai seorang yang muda belia senang dengan cerita-cerita seperti ini. dalam hal ini ada beberapa tanda tanya:
a. “Jika benar cerita diatas terjadi” dan sumbernya adalah sahabat Anas bin Malik, berarti Anas bukanlah seorang sahabat atau pembantu yang baik. karena betapa kejinya ia menyebar rahasia kehidupan rumah tangga Nabi saw yang maksum, bukankah menyebar gosip atau membuka aib seseorang adalah perbuatan dosa? bukan hanya menyebarkan cerita saja, tapi ditambahi dengan “bumbu-bumbu” bahwa kekuatan seks beliau saw. sama dengan kekuatan tigapuluh orang lelaki” sebagaimana disebutkan dalam hadis yang saya kutip diatas (...Maka Anas menjawab, “Kami sering berbincang-bincang bahwa beliau di beri kekuatan tiga puluh leleki ) naudzu billah, kehidupan rahasia rumah tangga Nabi yang mulia menjadi gosip dan perbincangan khalayak umum! apakah seperti itu akhlak para sahabat beliau? Demi Allah dari mana Anas mengetahui kekuatan seks Rasulullah saw tersebut? Apakah seperti itu akhlak Nabi yang suci dan mulia? yang akhlaknya dilukiskan oleh Aisyah ra bagaikan al-Qur’an [akhlaqnya adalah Qur’an]? apakah akhlak Nabi kita yang mulia sama dengan manusia-manusia yang berakhlak rendah, yang tidak malu membanggakan kekuatan seks-nya kepada orang lain? Demi Allah tidak!
Salah satu bukti bahwa cerita ini bohong adalah, dalam hadis lain yang juga diriwayatkan Bukhari terjadi kontradisksi, dalam cerita ini dilukiskan bahwa Nabi saw. sebagai manusia yang loyo, jangankan dengan sembilan atau sebelas istrinya bahkan hanya dengan satu istrinya saja (Aisyah ra.) Nabi saw. tidak sampai selesai sudah loyo. hadis ini tertera dalam Shahih Bukhari, bab Naskhu al mâi minal mâi wa wujûbil ghasli bil tiqâil Khitânaini (bab tentang dimansukhkannya kewajiban mandi disebabkan keluarnya air sperma dan diwajibkannya mandi karena bertemunya dua alat kelamin), Bukhari meriwayatkan:
Aneh bukan dalam satu kesempatan Nabi saw dikisahkan sebagai seorang yang perkasa dan jantan dalam kehidupan seksualnya, dilain kesempatan dikisahkan sebagai seorang yang loyo. saya curiga ini adalah hadis-hadis pesanan penguasa. mungkin kali ini untuk membuat kesan bahwa Aisyah ra. adalah istri yang paling dicintai oleh beliau.
Hadis inipun merupakan pelecehan terhadap pribadi Nabi saw, jika kita mau berfikir sejenak!. Dimanakah rasa malu Rasulullah saw, untuk menyatakan dihadapan si penanya, dan disamping istrinya dengan mengatakan “‘Aku benar-benar melakukan seperti itu dengan dia ini (Aisyah) kemudian kami berdua mandi.”? kenapa Nabi saw. harus membongkar rahasia kehidupan seksualnya hanya untuk menjawab pertanyaan sipenanya tersebut?
b. Sebagai pembantu apa tugas Anas? apakah mengintip dan mendengarkan perbuatan Rasul saw dan istrinya di dalam kamar? dimana kamar Anas dan dimana kamar Rasul saw? Apakah kamar Anas berdekatan dengan kamar Nabi saw dan kamar istri-istri beliau, sehingga Anas dapat mengetahui perpindahan Rasul saw dari satu kamar ke kamar istrinya yang lain untuk digilir? dimanakah Anas,didalam kamarnya atau mengintip perpindahan Rasul saw dari satu kamar ke kamar yang lain? mungkinkah Rasul saw. melakukan hal ini (yakni berpindah dari satu kamar istrinya ke kamar istrinya yang lain untuk digauli) dihadapan seorang anak muda belia yang tentu gairah seksualnya sangat bergelora?
Masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang musykil sekitar hadis-hadis ini, namun saya cukupkan disini. Mungkin hadis-hadis ini dipalsukan para perawi bayaran, guna membenarkan perbuatan para penguasa zaman dulu yang bergelimang dengan maksiat, sebagaimana banyak disebut dalam buku-buku sejarah bahwa banyak para penguasa atau raja-raja zaman itu yang memelihara banyak gundik, harem atau sahaya (budak), maka dibuatlah kisah-kisah atau dongeng seperti ini. Jadi setidak-tidaknya Rasulullah saw tidak berbeda banyak dengan mereka dalam soal perempuan (wal iyadh billah).
Akhirnya Jika kita menerima keshahihan hadis-hadis tersebut berarti kita ikut melecehkan pribadi Nabi kita yang mulia dan memberi peluang kepada musuh-musuh Islam untuk memukul pribadi Nabi saw. yang agung dan agama Islam. Sebaliknya Jika kita menolak hadis tersebut maka berarti kita telah membela junjungan kita Rasulullah saw. dari tuduhan-tuduhan yang keji tersebut.
Selanjutnya kita harus mengkaji siapakah dibalik sumber cerita bohong tersebut? apakah sahabat Anas bin Malik ra. si peramu cerita tersebut? ataukah perawi-perawi lainnya yang yang menisbahkannya kepada sahabat Anas? walhasil dari perawi pertama yaitu Anas sampai para pemgumpul terakhir hadis-hadis tersebut, pasti ada yang memalsukan riwayat-riwayat itu, atau mungkin ada orang lain yang menyusupkan kedalam kitab-kitab hadis tersebut. disini tugas para ahli hadis untuk menganalisa, mengkaji dan menyelidikinya. wallahu a’lam bishawab.
Catatan
[1] Silahkan melihat Kitab Kejadian 38:1- dan seterusnya (bacalah kisah Yehuda), baca juga kisah Nabi Lut as. Kitab kejadian 19: 30-38, dll. lalu bandingkan dengan kisah seks para Nabi as. di dalam kitab-kitab hadi
SUMBER: Bondet Si Anak kampoeng
Tulisan ini sekedar mengajak kita berfikir kritis dalam membela kesucian para nabi yang maksum, khususnya junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw dari cerita-cerita pelecehan yang tertera didalam hadis-hadis yang kita nilai shahih. Kita biasanya marah jika ada non muslim atau orientalis melecehkan Nabi saw, akan tetapi kita tidak kritis terhadap hadis-hadis yang melecehkan beliau saw. terutama jika hadis-hadis tersebut termaktub di dalam kitab-kitab hadis yang kita pandang shahih, Biasanya kita tidak berani mempertanyakan apalagi mengkritik suatu hadis karena kebesaran nama ahli hadis dan pengumpul hadis tersebut, terutama Bukhari dan Muslim, akibatnya adalah tanpa kita sadari kitapun ikut merestui pelecehan-pelecehan terhadap Rasulullah saw. tersebut, dikarenakan kita menerima beberapa hadis yang terlanjur dimuat dikitab-kitab mereka atau kemungkinan lolos dari seleksi kritis mereka. maklum mereka bukan manusia yang yang maksum.
Bukhari, Muslim, Nasai, Ibnu Majah dan para pengumpul hadis lainnya adalah manusia biasa yang tidak maksum, mereka bisa salah. Malah sebetulnya kita harus menteladani mereka dalam menyaring atau menyeleksi hadis. Sebagaimana diberitakan bahwa konon Bukhari menyeleksi ribuan hadis bahkan ratusan ribu hadis, disaring dan disaring hingga yang dianggap oleh beliau shahih kurang lebih sekitar enam ribuan hadis itupun termasuk hadis-hadis yang diulang (hadis yang sama). Sebagai manusia biasa yang tidak maksum maka tidak mustahil walaupun ketelitian serta usaha mereka yang maksimal dalam menyaring hadis, merekapun tidak luput dari kesalahan. Seharusnya kita harus terus-menerus melanjutkan tradisi mereka yakni kritis terhadap hadis, jika kita dapati hadis yang bertentangan dengan al-Qur’an, hadis yang kontradiksi, hadis yang bertentangan dengan prilaku dan pribadi Rasulullah saw -(manusia yang paling sempurna dari mulai Adam as. hingga manusia terakhir nanti)-
Tulisan singkat ini sekedar menyorot hadis-hadis yang melecehkan kepribadian Rasulullah saw. dan saya batasi terhadap hadis-hadis yang menyoal kehidupan seksual Nabi saw. Jika kita membaca buku-buku tulisan para orientalis atau orang-orang yang tidak senang dengan Islam, hadis-hadis seperti ini adalah bahan dan mesiu bagi mereka untuk memukul dan melecehkan Nabi saw. dan agama kita. diceritakan bahwa Nabi saw. menghabiskan waktu siang dan malamnya hanya untuk melakukan hubungan seksual, tidak cukup dikatakan dengan salah satu istrinya, akan tetapi dikatakan berhubungan dengan semua istri-istrinya yang berjumlah sembilan atau sebelas istri dalam waktu yang bersamaan. didongengkan juga bahwa Nabi saw. tidak tahan melihat wanita seksi dan macam-macam cerita yang sejenis (wal iyadh billah). [dalam Bukhari dan Muslim Nabi Sulaiman as. pun tidak luput dari pelecehan seperti ini, bahkan Nabi Sulaiman as. “memecahkan rekor” dengan dongeng bahwa beliau katanya menggauli/menggilir seratus istrinya, kita tidak membahas Nabi Sulaiman as. dalam tulisan ini].
Cerita-cerita seperti ini mirip roman-roman picisan atau cerita seks di majalah-majalah biru, atau mirip dengan kisah-kisah seks para Nabi as. didalam kitab suci umat kristiani (bible/injil) [1], saya yakin hadis-hadis seperti ini adalah kisah-kisah israiliyat. Biar tidak berkepanjangan marilah kita menyorot hadis yang mendongengkan bahwa Rasulullah saw, siang dan malamnya disibukkan untuk melakukan hubungan seksual dan menggilir istri-istrinya (wal iyadh billah):
Berikut saya nukilkan beberapa hadis yang menceritakan hal tersebut:
l. Diriwayatkan oleh Bukhari:
1. Dalam “Shahih Bukhari”, Kitabul al-Ghusl, Bab al-Junub Yakhruju Wa Yamsyi Fi as-Suuq wa Ghairihi (Seorang yang junub keluar dan berjalan di pasar dan lainnya): 1:76 hadis nomer: 284.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ
“.…dari Qatadah, ia bertutur bahwa Anas bin Malik mengabarkan kepada mereka bahwa Nabi Allah saw. mengitari (menggilir) sembilan istrinya dalam satu malam. Dan ketika itu beliau mempunyai sembilan orang istri.”2. Hadis yang sama juga diriwayatkan dalam Kitabun-Nikah, Bab Katsratun-Nisa’ (Banyaknya Istri): 7:4 hadis nomer: 5068.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ
“.…dari Qatadah, ia bertutur bahwa Anas bin Malik mengabarkan kepada mereka bahwa Nabi Allah saw. mengitari (menggilir) sembilan istrinya dalam satu malam. Dan ketika itu beliau mempunyai sembilan orang istri.”3. Hadis yang sama juga diriwayatkan dalam Kitabun-Nikah, Bab Man Thafa Ala Nisa’ihi Fi Ghuslin Wahidin (Orang yang berkeliling menggauli istri-istrinya dengan satu kali mandi): 7:44, hadis nomer: 5215.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ
“.…dari Qatadah, ia bertutur bahwa Anas bin Malik mengabarkan kepada mereka bahwa Nabi Allah saw. mengitari (menggilir) sembilan istrinya dalam satu malam. Dan ketika itu beliau mempunyai sembilan orang istri.”4. Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab al-Ghusl, Bab Idza Jama’ Tsumma ‘Ada Wa Man Dâra ‘Alâ Nisâ’ihi Fi Ghuslin Wâhidin (Jika seorang bersetubuh kemudian ia kembali dan orang yang berkeliling menggauli istri-istrinya dengan satu kali mandi):1:73 hadis nomer: 268.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدُورُ عَلَى نِسَائِهِ فِي السَّاعَةِ الْوَاحِدَةِ مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُنَّ إِحْدَى عَشْرَةَ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسٍ أَوَكَانَ يُطِيقُهُ قَالَ كُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُعْطِيَ قُوَّةَ ثَلَاثِينَ وَقَالَ سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ إِنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمْ تِسْعُ نِسْوَةٍ
“… dari Anas bin Malik, ‘Ia berkata, ‘Adalah Nabi saw. berkeliling menggilir istri-istri beliau dalam satu waktu, siang dan malam dan istri-istrinya (waktu itu) berjumlah sebelas orang. ditanyakan kepada Anas: Apakah Nabi saw. mampu melakukan senggama (dengan sebelas istri beliau siang dan malam)? Maka Anas menjawab, “Kami sering berbincang-bincang bahwa beliau di beri kekuatan tiga puluh leleki…..”[ Hadis ini dapat pula anda dapati dalam Shahih Bukhari online, Kitab al-ghuzul, Hadis no.269. [ http://www.sahihalbukhari.com/sps/sbk/ ]
ll. Diriwayatkan oleh Muslim.
Shahih Muslim dalam: Kitab al-Haidl, hadis nomer : 467.
و حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي شُعَيْبٍ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا مِسْكِينٌ يَعْنِي ابْنَ بُكَيْرٍ الْحَذَّاءَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ
“.…dari Hisyam bin Zaid dari Anas, “Sesungguhnya Nabi saw. mengitari (menggilir) istri-istrinya dengan sekali mandi.”Dan sebagai tambahan untuk melengkapi saya sebutkan juga cerita atau dongeng tersebut yang diriwayatkan oleh para Muhaddis selain Bukhari dan Muslim.
lll. Diriwayatkan oleh at-Turmudhi.
Shahih at-Turmudzi : Kitab ath-Thaharah, Bab Mâ Jâ’a fi ar-rajuli Yathûfu alâ Nisâ’ihi Bighuslin wahidin, hadis nomer :130.
حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ.قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَنَسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ وَهُوَ قَوْلُ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْهُمْ الْحَسَنُ الْبَصْرِيُّ أَنْ لَا بَأْسَ أَنْ يَعُودَ قَبْلَ أَنْ يَتَوَضَّأَ وَقَدْ رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ هَذَا عَنْ سُفْيَانَ فَقَالَ عَنْ أَبِي عُرْوَةَ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ عَنْ أَنَسٍ وَأَبُو عُرْوَةَ هُوَ مَعْمَرُ بْنُ رَاشِدٍ وَأَبُو الْخَطَّابِ قَتَادَةُ بْنُ دِعَامَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَرَوَاهُ بَعْضُهُمْ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي عُرْوَةَ عَنْ أَبِي الْخَطَّابِ وَهُوَ خَطَأٌ وَالصَّحِيحُ عَنْ أَبِي عُرْوَةَ
“.…dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi saw. mengitari (menggilir) istri-istrinya dengan sekali mandi. Dan dalam bab (masalah) ini terdapat hadis dari Abu Râfi’. Abu Isa (at Turmudzi) berkata, “Hadis (riwayat) Anas adalah hadis hasan shahih, bahwa Nabi saw. mengitari (menggilir) istri-istrinya dengan sekali mandi. Dan ini adalah pendapat banyak kalangan ahli ilmu (ulama), diantaranya adalah Hasan al-Bashri, yaitu tidak mengapa kembali menggauli istri sebelum berwudhu’… ….”lV. Diriwayatkan oleh an-Nasa’i
1. Sunan an-Nasa’i, Kitab ath-Thaharah, bab Ityânu Nisâ’ Qabla Ihdâtsil Ghusli, hadis nomer: 263 dan 264.
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ َاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَافَ عَلَى نِسَائِهِ فِي لَيْلَةٍ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ.أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ قَالَ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ.
“……..dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw mengitari (menggilir) istri-istriya dalam satu malam dengan sekali mandi,…..dari Qatadah dari Anas bahwa Rasulullah saw. mengitari (menggilir) istri-istrinya dengan sekali mandi.”2. Dan dalam Kitab an-Nikah, Bab Dzikru Amri Rasulillah saw. fi an Nikah…: hadis 3147.
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ عَنْ يَزِيدَ وَهُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي اللَّيْلَةِ الْوَاحِدَةِ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ تِسْعُ نِسْوَةٍ
……dari Qatadah bahwasanya Anas menceritakan kepada mereka bahwasanya Nabi saw. mengitari (menggilir) istri-istrinya dalam satu malam, dan ketika itu beliau mempunyai sembilan orang istri.V. Diriwayatkan oleh Abu Daud
Sunan Abu Daud: Kitab ath-Thaharah, Bab Fil Junubi Ya’ûd, hadis nomer: 188.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَافَ ذَاتَ يَوْمٍ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَكَذَا رَوَاهُ هِشَامُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ وَمَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ وَصَالِحُ بْنُ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنْ الزُّهْرِيِّ كُلُّهُمْ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم.
“……..dari Anas bahwasanya Rasulullah saw mengitari istri-istrinya pada suatu hari dengan satu kali mandi, berkata Abu Dawud dan seperti inilah yang diriwayatkan oleh Hisyam bin Zaid dari Anas dan ma’mar dari Qatadah dari Anas, dan Saleh bin Abi al-akhdhar dari al-Zuhri semuanya dari Anas dari Nabi saw.”Vl. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah
Sunan Ibnu Majah, Kitab ath-Thaharah, hadis nomer: 581 dan 582.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ وَأَبُو أَحْمَدَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَطُوفُ عَلَى نِسَائِهِ فِي غُسْلٍ وَاحِدٍ.حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَنَسٍ قَالَ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غُسْلًا فَاغْتَسَلَ مِنْ جَمِيعِ نِسَائِهِ فِي لَيْلَةٍ
“…….dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi saw mengitari (menggilir) istri-istrinya dengan sekali mandi…… dari Zuhri dari Anas: Aku menyiapkan air mandi untuk Rasulullah saw., lalu beliau mandi sekali untuk (bersuci dari menggauli) seluruh istri-istrinya dalam satu malam.”Vll. Hadis-hadis sejenis bisa dirujuk dalam Musnad Ahmad bin Hambal: Juz, 3 hal. 99,11,161,166,185,189,225,239 dan 252.
VIII. Juga bisa dirujuk dalam Sunan ad-Darimi: Kitab ath-Thaharah hadis nomer:746 dan 747.
Marilah kita perhatikan hadis-hadis diatas. hadis-hadis ini mengandung beberapa kemusykilan dan tanda tanya:
1. Mungkinkah waktu-waktu Rasulullah saw. -manusia suci teladan umat manusia-, siang dan malam hanya disibukkan untuk menggauli dan menggilir istri-istrinya? bukankah banyak hadis-hadis shahih yang menceritakan bahwa waktu-waktu beliau terutama malam diisi dengan ibadah kepada Allah swt.? bahkan hadis masyhur yang sering kita dengar dari banyak penceramah sebagaimana diriwayatkan oleh istrinya Aisyah ra. dikatakan bahwa dari banyaknya beribadah (shalat malam) sampai-sampai kaki beliau saw. bengkak?. mungkin mereka mengarang-ngarang cerita ini agar dilihat bahwa Nabi saw. seorang yang adil terhadap istrinya? akan tetapi justru melecehkan pribadi beliau yang agung!
2. Apakah istri-istri beliau sebagaimana disebut dalam hadis diatas yang berjumlah sembilan orang atau sebelas orang, semua dalam keadaan suci? tidakkah salah satu diantara mereka dalam keadaan datang bulan, sehingga mustahil Rasulullah saw bisa mengumpuli semuanya?
3. “Jika benar Rasulullah saw. melakukan hal tersebut” (wal iyad billah), ini menandakan bahwa Rasulullah saw. bukanlah pribadi yang berakhlak mulia (wal iyadh billah), kenapa? karena darimana kita bisa mengetahui rahasia kamar beliau jika kita tidak mendengar penuturan beliau sendiri? lalu manusia macam apa, lebih-lebih seorang Nabi tidak mempunyai rasa malu untuk menceritakan kehidupan seksual-nya kepada orang lain? sungguh ini adalah suatu hal yang mustahil bagi Nabi yang mulia, dan ini adalah dusta, kenapa? pertama: bukankah Rasulullah saw sendiri mengharamkan kita untuk menceritakan rahasia kehidupan rumah tangga kita? lebih-lebih kehidupan ranjang (kamar) kita kepada orang lain? mungkinkah Rasul saw melanggar sesuatu yang diharamkan? hadis-hadis pelarangan menceritakan kehidupan suami-istri lebih-lebih yang berhubungan dengan kehidupan kamar kita, sering kita dengar berulang-ulang dalam khotbah nikah. tapi sayang banyak para ulama tidak kritis menyikapi hadis yang melecehkan pribadi Nabi saw. ini, malah hadis ini dipakai dalil bolehnya sekali mandi setelah berhubungan dengan istri berulang-ulang!. kedua: bukankah Rasulullah saw dilukiskan sebagai manusia yang mempunyai sifat malu yang luar biasa? dalam hadis dilukiskan bahwa “sifat malu Rasulullah saw melebihi malunya seorang gadis pingitan” [silahkan merujuk Fathul-Bari, Bab sifatun-Nabi, hadis dari sahabat Abu Said al-Khudri. Hadis No. 3562. Juga dalam Bab “Man lam yuwajih annan-Naasa bil-Itab. Hadis no. 6119 ]
4. Manusia normal manakah yang masih mempunyai rasa malu akan menceritakan kekuatan seksualnya yang menyamai kekuatan tiga puluh orang lelaki jantan, hingga mampu menggauli istrinya sebanyak sebelas orang sekaligus? apakah ini suatu kebanggaan buat Nabi kita yang mulia, apakah suatu aib dan akhlak yang tidak terpuji? (aku berlindung dari Allah SWT. untuk mengatakan bahwa Nabi saw melakukan hal tersebut).
5. “Jika kita yakini bahwa cerita tersebut benar”, dan bukan Rasulullah saw. penyebar berita tersebut, maka kemungkinan sumber yang lain adalah istri-istrinya? dan ini berarti bahwa istri-istri Rasulullah saw. bukanlah istri yang baik yang bisa menjaga kehormatan suaminya. serta istri yang tidak mempunyai rasa malu. bukankah suami istri diperintahkan untuk menjaga kehormatan masing-masing, dan menutupi aib masing-masing? jika bukan istri-istri Nabi penyebar cerita tersebut lalu siapa?
6. Semua hadis-hadis tersebut (sebagaimana yang saya kutip diatas) bersumber dari sahabat Anas bin Malik, benarkah Anas penyebar berita ini? menurut az-Zuhri (sebagaimana hadis yang saya kutip diatas dikatakan: “...dari al-Zuhri semuanya dari Anas dari Nabi saw.”). konon Sahabat Anas bin Malik adalah pembantu rumah tangga Rasulullah saw. dan konon katanya ketika menjadi pembantu Rasul saw. Anas masih dalam usia muda belia, mungkin Anas sebagai seorang yang muda belia senang dengan cerita-cerita seperti ini. dalam hal ini ada beberapa tanda tanya:
a. “Jika benar cerita diatas terjadi” dan sumbernya adalah sahabat Anas bin Malik, berarti Anas bukanlah seorang sahabat atau pembantu yang baik. karena betapa kejinya ia menyebar rahasia kehidupan rumah tangga Nabi saw yang maksum, bukankah menyebar gosip atau membuka aib seseorang adalah perbuatan dosa? bukan hanya menyebarkan cerita saja, tapi ditambahi dengan “bumbu-bumbu” bahwa kekuatan seks beliau saw. sama dengan kekuatan tigapuluh orang lelaki” sebagaimana disebutkan dalam hadis yang saya kutip diatas (...Maka Anas menjawab, “Kami sering berbincang-bincang bahwa beliau di beri kekuatan tiga puluh leleki ) naudzu billah, kehidupan rahasia rumah tangga Nabi yang mulia menjadi gosip dan perbincangan khalayak umum! apakah seperti itu akhlak para sahabat beliau? Demi Allah dari mana Anas mengetahui kekuatan seks Rasulullah saw tersebut? Apakah seperti itu akhlak Nabi yang suci dan mulia? yang akhlaknya dilukiskan oleh Aisyah ra bagaikan al-Qur’an [akhlaqnya adalah Qur’an]? apakah akhlak Nabi kita yang mulia sama dengan manusia-manusia yang berakhlak rendah, yang tidak malu membanggakan kekuatan seks-nya kepada orang lain? Demi Allah tidak!
Salah satu bukti bahwa cerita ini bohong adalah, dalam hadis lain yang juga diriwayatkan Bukhari terjadi kontradisksi, dalam cerita ini dilukiskan bahwa Nabi saw. sebagai manusia yang loyo, jangankan dengan sembilan atau sebelas istrinya bahkan hanya dengan satu istrinya saja (Aisyah ra.) Nabi saw. tidak sampai selesai sudah loyo. hadis ini tertera dalam Shahih Bukhari, bab Naskhu al mâi minal mâi wa wujûbil ghasli bil tiqâil Khitânaini (bab tentang dimansukhkannya kewajiban mandi disebabkan keluarnya air sperma dan diwajibkannya mandi karena bertemunya dua alat kelamin), Bukhari meriwayatkan:
حدثنا هارون بن معروف وهارون بن سعيد الأيلي قالا حدثنا بن وهب أخبرني عياض بن عبد الله عن أبي الزبير عن جابر بن عبد الله عن أم كلثوم عن عائشة زوج النبي صلى الله عليه وسلم قالت ثم إن رجلا سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الرجل يجامع أهله ثم يكسل هل عليهما الغسل وعائشة جالسة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إني لأفعل ذلك أنا وهذه ثم نغتسل
“… dari Ummu Kultsum dari Aisyah, istri Nabi saw., ia berkata, “Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang seseorang pria yang menggauli istrinya kemudian ia loyo (berhenti sebelum mengeluarkan mani) apakah keduanya wajib mandi? Ketika itu Aisyah ra. sedang duduk (bersama Nabi saw.), maka Rasulullah saw. menjawab, ‘Aku benar-benar melakukan seperti itu dengan dia ini (Aisyah ra.) kemudian kami berdua mandi.’”Aneh bukan dalam satu kesempatan Nabi saw dikisahkan sebagai seorang yang perkasa dan jantan dalam kehidupan seksualnya, dilain kesempatan dikisahkan sebagai seorang yang loyo. saya curiga ini adalah hadis-hadis pesanan penguasa. mungkin kali ini untuk membuat kesan bahwa Aisyah ra. adalah istri yang paling dicintai oleh beliau.
Hadis inipun merupakan pelecehan terhadap pribadi Nabi saw, jika kita mau berfikir sejenak!. Dimanakah rasa malu Rasulullah saw, untuk menyatakan dihadapan si penanya, dan disamping istrinya dengan mengatakan “‘Aku benar-benar melakukan seperti itu dengan dia ini (Aisyah) kemudian kami berdua mandi.”? kenapa Nabi saw. harus membongkar rahasia kehidupan seksualnya hanya untuk menjawab pertanyaan sipenanya tersebut?
b. Sebagai pembantu apa tugas Anas? apakah mengintip dan mendengarkan perbuatan Rasul saw dan istrinya di dalam kamar? dimana kamar Anas dan dimana kamar Rasul saw? Apakah kamar Anas berdekatan dengan kamar Nabi saw dan kamar istri-istri beliau, sehingga Anas dapat mengetahui perpindahan Rasul saw dari satu kamar ke kamar istrinya yang lain untuk digilir? dimanakah Anas,didalam kamarnya atau mengintip perpindahan Rasul saw dari satu kamar ke kamar yang lain? mungkinkah Rasul saw. melakukan hal ini (yakni berpindah dari satu kamar istrinya ke kamar istrinya yang lain untuk digauli) dihadapan seorang anak muda belia yang tentu gairah seksualnya sangat bergelora?
Masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang musykil sekitar hadis-hadis ini, namun saya cukupkan disini. Mungkin hadis-hadis ini dipalsukan para perawi bayaran, guna membenarkan perbuatan para penguasa zaman dulu yang bergelimang dengan maksiat, sebagaimana banyak disebut dalam buku-buku sejarah bahwa banyak para penguasa atau raja-raja zaman itu yang memelihara banyak gundik, harem atau sahaya (budak), maka dibuatlah kisah-kisah atau dongeng seperti ini. Jadi setidak-tidaknya Rasulullah saw tidak berbeda banyak dengan mereka dalam soal perempuan (wal iyadh billah).
Akhirnya Jika kita menerima keshahihan hadis-hadis tersebut berarti kita ikut melecehkan pribadi Nabi kita yang mulia dan memberi peluang kepada musuh-musuh Islam untuk memukul pribadi Nabi saw. yang agung dan agama Islam. Sebaliknya Jika kita menolak hadis tersebut maka berarti kita telah membela junjungan kita Rasulullah saw. dari tuduhan-tuduhan yang keji tersebut.
Selanjutnya kita harus mengkaji siapakah dibalik sumber cerita bohong tersebut? apakah sahabat Anas bin Malik ra. si peramu cerita tersebut? ataukah perawi-perawi lainnya yang yang menisbahkannya kepada sahabat Anas? walhasil dari perawi pertama yaitu Anas sampai para pemgumpul terakhir hadis-hadis tersebut, pasti ada yang memalsukan riwayat-riwayat itu, atau mungkin ada orang lain yang menyusupkan kedalam kitab-kitab hadis tersebut. disini tugas para ahli hadis untuk menganalisa, mengkaji dan menyelidikinya. wallahu a’lam bishawab.
Catatan
[1] Silahkan melihat Kitab Kejadian 38:1- dan seterusnya (bacalah kisah Yehuda), baca juga kisah Nabi Lut as. Kitab kejadian 19: 30-38, dll. lalu bandingkan dengan kisah seks para Nabi as. di dalam kitab-kitab hadi